Apa yang spesial dari sepiring nasi campur Bali? Selayaknya nasi campur lainnya dari Indonesia, nasi campur Bali adalah miniatur keanekaragaman citarasa pulau dewata. Dalam sepiring nasi campur Bali, umumnya kamu akan menemukan ayam betutu atau ayam suwir pedas, sate lilit, lawar buncis, kacang goreng, kerupuk, dan tentunya sambal matah. Masing-masing juga memiliki cerita yang terlalu unik untuk dilewatkan.
Karena tak kenal maka tak sayang, yuk, jelajahi kisah menarik di balik lauk pauk yang membuat nasi campur Bali begitu istimewa.
Base Genep
Bisa dibilang base genep adalah jiwa dari masakan Bali. Jika kamu suka ayam betutu atau babi guling, esensi rasa dalam kedua menu tersebut ada di base genepnya. Perpaduan antara ketumbar, kemiri, kunyit, jahe, lengkuas, jahe, kencur, base genep disebut-sebut membawa berbagai manfaat kesehatan, salah satunya sebagai penangkal flu. Bahan-bahan ini kemudian diulek hingga halus dan creamy seperti saus. Base genep bisa tahan hingga satu minggu dalam lemari es, lho.
Betutu
Tahukah kamu, bahwa bebek betutu dikubur di dalam tanah kemudian ditutup dengan bara api hingga masak? Cara yang amat nyentrik ini memang hanya bisa ditemukan di Bali. Bumbu-bumbu rempah yang dilumuri di sekujur bebek tersebut mengendap dan meresap begitu dalam, menyatu alami dengan rasa bebek itu sendiri. Sebelum dikubur, bebek tersebut dibersihkan, dibumbui, dan dibalut dengan daun pisang dan daun kelapa. Aroma earthy nan eksotis pun menyeruak keluar dalam gigitan pertama. Dagingnya juga begitu lembut karena dimasak secara perlahan; kaldunya lumer bersama dengan bumbu base genep, menjadikan bebek atau ayam betutu selalu bikin kita ngiler duluan.
Lawar
Lawar adalah menu filosofis warga Bali. Kamu bisa me-lawar-kan apa pun. Ayam, kacang panjang, telur, daging babi, pakis, dan lainnya. Dicampur dengan kelapa parut, base genep, santan, dan dedaunan lainnya, semuanya kemudian dicincang kecil-kecil lalu dicampur dengan tangan, biasanya oleh seseorang yang terhormat.
Di depan banjar atau bale tempat pertemuan, kamu dapat menemukan para lelaki dari desa sibuk melakukan aksi mebat – mencincang daging, rempah, atau sayuran, dengan cepat. Sambil mengobrol dan mencicip kopi, mereka sibuk mempersiapkan lawar sejak subuh hari, apalagi jika ada upacara.
Sambal Matah
Sambal matah artinya adalah sambal mentah. Warnanya begitu menggoda, sedangkan aromanya begitu Bali. Sambal matah berisikan jahe, serai, dan daun jeruk purut. Wangi, lembut, dan feminin—sambal matah cocok menemani lauk-pauk ‘putih’ seperti ayam, ikan, tahu, dan tempe. Ditemani nasi putih, makan siang hanya dengan ikan laut segar pun sudah terasa sempurna ketika ditemani dengan sambal matah.
Kekuatan memasak warga Bali ada di tangannya. Dari ngulek base genep hingga mencincang lawar, semua mereka lakukan dengan kekuatan alami yang mereka percayai akan memberikan kelezatan yang spesial. Rasanya lebih keluar dan terasa jauh lebih natural, begitu komentar banyak orang, dibandingkan dengan masakan yang dibuat dengan mesin modern. Hingga saat ini, tangan masih menjadi kekuatan andalan ketika menyajikan masakan di warung-warung sekalipun.
Nah, meski sama-sama menawarkan nasi campur Bali, warung-warung ini pun tetap memiliki identitasnya sendiri yang mencerminkan selera dan semangat sang Mbok untuk berbagi. Karena katanya juga, beda tangan, beda taksu (roh), beda hasilnya pula. Yuk, jelajahi lebih dekat kuliner Bali melalui nasi campurnya.
1. Nasi Campur Ayam Bali Sukreni ‘Betutu’
Nasi Campur Bali: Nasi Campur Ayam Bali Sukreni ‘Betutu’
Nasi Campur Ayam Bali Sukreni ‘Betutu’ yang sudah berdiri dari tahun 1990an. (Foto: Instagram @nasicampurayambali.sukreni)
Kalau sebuah warung sudah bertahan lebih dari dua dekade, pastilah ia memiliki keistimewaannya tersendiri. Nasi Campur Ayam Bali Sukreni ‘Betutu’ sudah berdiri semenjak tahun 1990an dan populer dengan ayam sisit dan sambal matahnya. Di Nasi Campur Ayam Bali Sukreni ‘Betutu’, kamu juga bisa memesan berbagai macam lauk-pauk khas Bali untuk kenikmatan nasi campur yang lebih istimewa; mulai dari ayam bumbu betutu, bebek bumbu betutu, bahkan ikan bumbu betutu. Variasi pilihan ini memberikan nuansa kuliner yang berbeda pula ke sepiring nasi campurmu di sini.
Harga: Rp 22.000-Rp 35.000
Jam Buka: Setiap hari, 7.30-23.00
2. Warung Makan Bu Kadek Wati (Tonja)
Nasi Campur Bali: Warung Makan Bu Kadek Wati
Warung Makan Bu Kadek Wati yang terkenal dengan ayamnya yang empuk.
Warung Makan Bu Kadek Wati terkenal dengan ayamnya yang empuk, sambal matahnya yang menggigit, dan citarasanya yang orisinil. Begitu banyak warga lokal maupun turis mancanegara yang menghampiri warung sederhana ini untuk mencari santapan Bali yang mumpuni. Porsinya pun cilik, cocok untuk sarapan pagi karena tidak terlalu mengenyangkan tetapi pas untuk memulai hari.
Harga: Rp 24.000 – Rp 33.500
Jam Buka: Senin-Sabtu 7.30-14.30, Minggu tutup.
3. Warung Pojok 2 Pemecutan Kaja (HALAL)
Nasi Campur Bali: Warung Pojok 2
Warung Pojok 2, nasi campur favoritnya warga Denpasar.
Berdiri semenjak tahun 2006, Warung Pojok 2 adalah favoritnya warga Denpasar untuk masakan Bali yang halal. Yang unik lagi dari Warung Pojok 2 adalah pelopor kehadiran menu nasi campur sapi yang sebetulnya tidak biasa karena warga Bali pada umumnya tidak memakan sapi. Tidak hanya itu, di sini kamu juga bisa menemukan sepiring nasi campur Bali ‘fusion’ yang mencampur rasa Jawa ke dalam nasi campurnya dengan kehadiran paru goreng, abon, maupun udang goreng.
Harga: Rp 12.500 – Rp 31.500
Jam Buka: Setiap hari 7.00 – 20.00 (Minggu sampai 16.00)
4. Warung Setiabudi Masakan Khas Bali
Nasi Campur Bali: Warung Setiabudi
Nasi campur super lengkap ala Warung Setiabudi.
Nah, untuk kamu yang doyan makan babi porsi besar, Warung Setiabudi tidak boleh kamu lewatkan begitu saja. Di sini kamu juga bisa memesan berbagai menu tambahan secara terpisah, seperti babi kecap, ayam betutu, urutan babi (daging babi berbentuk sosis), lawar ayam, lawar babi, dan lainnya. Lengkap banget, kan?
Harga: Rp 25.000 – Rp 37.500
Jam Buka: Senin-Sabtu 7.00-15.30, Minggu tutup.
5. Warung Nasi Campur Bu Made
Nasi Campur Bali
Nasi campur khas Bali biasanya berisikan daging dan sesayuran yang dilengkapi dengan sambal merah dan/atau sambal matah seperti ini.
(Foto: Wikimedia Commons)
Satu lagi warung nasi campur khas Bali yang menawarkan menu di segala lini per-babi-an. Di Warung Nasi Campur Bu Made, kamu bisa memesan nasi babi genyol –masakan babi yang biasanya dihidangkan saat hari raya Galungan– dengan sambal matah dengan harga yang terbilang amat ramah di kantong. Tidak hanya itu, Warung Warung Nasi Campur Bu Made juga menjual nasi be urutan ekstra sambal matah, nasi sate babi pelecing bumbu bakar pedas, nasi babi kecap sambal matah, dan nasi babi goreng sambal matah.
Harga: Rp 15.000 – Rp 25.000
Jam Buka: 07.00 – 23.00
6. Warung Makan Bu Oki (HALAL)
Nasi Campur Bali: Warung Makan Bu Oki
Nasi Campur Bali halal besutan Bu Oki.
Kalau kamu sedang melancong ke daerah Uluwatu, nasi campur dari Warung Makan Bu Oki bisa, lho, jadi pilihanmu. Sate lilitnya diidolakan, ayamnya menggunakan ayam kampung, sayurannya sedap, dan halal pula. Ada tiga lokasi Warung Makan Bu Oki di Bali dan ketiganya berada di sekitaran Uluwatu dan Jimbaran. Kalau kamu sedang mengasingkan diri dari keramaian dan kangen masakan Bali autentik, memesan Warung Makan Bu Oki lewat GrabFood adalah pilihan yang tidak akan mengecewakan.
Harga: Rp 13.000 – Rp 32.000
Jam Buka: Setiap hari 08.00-21.00
Sebagai aplikasi pengantar makanan ternama di Asia Tenggara, GrabFood berupaya untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dengan mengedepankan segala usaha yang lebih berkepanjangan. Dimulai dari mengurangi pemakaian plastik sekali pakai di bulan Oktober 2019, GrabFood Bali juga akan mengutamakan restoran-restoran ramah lingkungan dan menjadi pionir dalam penggunaan peralatan yang bisa dipakai lagi untuk pengiriman yang lebih ‘hijau’.