Ketika kamu punya mobil, hal rutin yang tidak boleh dilupakan adalah mengganti oli mesin. Ketika kamu telat menggantinya, maka akan ada risiko yang harus ditanggung. Biasanya penggantian oli mesin berpatokan pada kilometer, yaitu setiap 5.000, 7.500, dan 10.000 km. Atau jika mobil jarang digunakan, maka paling tidak kamu harus menggantinya per 3 bulan sekali.
Lebih dari angka tersebut, mesin bisa mengalami keausan karena kualitas oli menurun. Keausan ini terjadi karena adanya kotoran sisa pembakaran yang dikenal dengan gram akan mengendap ke dalam oli.
Risiko Jarang Ganti Oli Mobil
Oli yang tadinya kental, akan menjadi lebih cair dan kotor sehingga tidak bisa bekerja melumasi secara optimal. Jika sudah begitu, maka akan berdampak buruk pada kendaraan tersebut. Apa saja risiko telat mengganti oli mesin?
1. Mesin tidak lagi bertenaga
Penurunan kualitas oli karena tidak rutin diganti akan membuat mesin menjadi tidak bertenaga. Performa kendaraan yang tadinya ringan untuk berakselerasi kini berubah menjadi berat. Lebih parah lagi, ketika muncul suara dari mesin yang cukup mengganggu. Artinya, gesekan yang terjadi antar komponen mesin tidak terlumasi dengan baik.
Ini terjadi karena oli sudah kotor dan bisa menimbulkan sumbatan pada nosel serat saluran oli. Segeralah mengganti oli ketika mesin sudah tidak bertenaga, karena bisa menimbulkan kerusakan lebih berat karena gesekan terlalu kuat dari bagian-bagian mesin. Jika tidak segera kamu ganti oli, maka akan membuat turun mesin.
Baca Juga: Komponen Mesin Mobil yang Bantu Berkendara Lebih Nyaman
2. Lebih boros bahan bakar
Oli juga berfungsi untuk menyerap panas. Oli yang kotor membuat tarikan mesin berat yang berdampak pada pembakaran. Mesin bekerja lebih keras dan bahan bakar yang dibutuhkan lebih banyak. Alhasil, kamu pun harus bersiap-siap mobil akan lebih boros bahan bakar. Mobil yang boros BBM ini bisa menjadi efek telat ganti oli mobil.
3. Muncul kerak pada mesin
Gesekan yang terjadi antar komponen mesin akan menimbulkan kotoran berupa kerak. Kotoran inilah yang bercampur bersamaan oli yang membuat oli mesin berubah menjadi hitam.
Kotoran yang menumpuk ini bisa menjadi kerak pada permukaan mesin ketika kamu tidak mengganti oli. Kerak yang muncul akan sulit dibersihkan dan berpotensi merusak mesin dalam waktu lama.
4. Mudah terjadi overheating
Ketika mobilmu jadi gampang panas, bisa jadi ini tanda terlambat mengganti oli. Mesin mengalami overheating tidak melulu disebabkan kerusakan sistem pendingin seperti bocornya selang radiator.
Oli yang sudah kotor tidak bisa secara optimal menyerap panas dari gesekan antar mesin. Efek telat ganti oli mobil menjadi overheating ini pun bisa membuat mesin mati kapan saja.
Bahayanya lagi, jika sampai keluar asap putih dari kap mesin yang menjadi indikasi bagian mesin ada yang terbakar karena terlalu panas. Cara memperbaikinya hanya dengan mengganti bagian yang rusak tersebut.
Baca Juga: Tune Up Mobil Vs Servis Berkala, Semua Wajib Dilakukan untuk Berkendara dengan Aman & Nyaman
5. Turun mesin
Kerusakan paling parah akibat telat mengganti oli mesin adalah turun mesin. Dimulai dari kerak yang membuat kompresi lemah, performa mesin otomatis akan menurun padahal kamu terus memaksa kendaraan untuk jalan jauh.
Gesekan mesin dengan kerak yang tebal akan membuat turun mesin. Teknisi harus membersihkan kerak tersebut dengan turun mesin dan membutuhkan waktu lama.
6. Usia mesin jadi lebih pendek
Setiap mesin kendaraan memiliki usia pakai, semakin sering kamu merawatnya, maka usia bisa mencapai batas maksimalnya. Salah satu perawatan rutinnya adalah dengan mengganti oli mesin yang berfungsi setiap hari.
Berapa KM Sebaiknya Ganti Oli Mobil?
Oli yang jarang diganti akan memperpendek usia mesin. Jika ekspektasi kamu adalah menggunakan mobil sampai 5 tahun, maka dalam waktu 3 tahun mesin akan mudah rusak.
Padahal kesalahannya hanya karena telat mengganti oli mesin. Jangan sepelekan efek telat ganti oli mobil ini, karena sudah pasti kamu akan mengeluarkan biaya yang cukup banyak.
Oleh karena itu, kamu perlu mengganti oli mobil dengan rutin dan sesuai dengan petunjuk yang ada. Ganti oli mobil dapat dilihat dari berapa km mobil yang telah ditempuh. Oleh karena itu tidak bisa sembarang dan bukan sekadar dilihat dari ganti oli mobil berdasarkan berapa bulan sekali.
Umumnya mengganti oli mobil dilakukan jika kendaraan mencapai 10.000 km, yang mana jarak ini biasanya dicapai setiap 6 bulan sekali.
Selain itu, mengganti oli mobil juga dapat dilihat dari seberapa sering kamu menggunakan kendaraan tersebut.
Pada kendaraan yang jarang digunakan, ganti oli bisa dilakukan setiap mencapai jarak 10.000 km dari sejak pertama kali digunakan. Untuk penggantian oli selanjutnya bisa disesuaikan dengan seberapa sering kendaraan digunakan.
Sedangkan pada kendaraan yang digunakan sehari-hari maka bisa melakukan penggantian oli setiap 5.000 km. Hal ini perlu dilakukan untuk membuat kendaraan tetap optimal saat dikendarai.
Baca Juga: 4 Tanda Performa Mobil yang Menurun dan Wajib Diwaspadai
Tanda-Tanda Perlu Ganti Oli Mobil
Selain melihat dari jarak tempuh dan waktu pemakaian, ada beberapa tanda yang perlu kamu perhatikan. Ketika mobil kamu memiliki salah satu atau beberapa tanda di bawah ini, maka jangan tunda lagi untuk segera melakukan penggantian oli untuk mobil.
1. Suara mesin terdengar kasar
Ketika suara mesin mobil mulai terasa kasar, maka sebaiknya segera ganti oli mobil kamu. Oli yang masa pakainya sudah habis maka akan membuat kualitasnya menurun dan membuat mesin terkontaminasi yang nantinya membuat kinerja oli menjadi turun.
Dengan kualitas tersebut, oli sudah mulai kehilangan kemampuan untuk meredam suara gesekan dari berbagai komponen mesin mobil yang sedang beroperasi, sehingga berdampak pada suara kasar pada mesin yang cenderung akan mengganggu.
2. Oli berwarna hitam pekat
Jika oli sudah rusak dan kualitasnya menurun, maka ada berbagai zat kontaminasi yang bercampur, sehingga membuat warna oli berubah menjadi lebih gelap, bahkan bisa menjadi berwarna hitam pekat. Perubahan warna tersebut dapat menjadi pertanda bahwa oli perlu diganti baru.
3. Lampu indikator oli menyala
Tanda yang mudah diketahui adalah ketika tanda lampu indikator oli mulai menyala. Lampu yang menyala menandakan bahwa kualitas oli sudah tidak berada dalam kondisi prima. Kamu bisa mengecek indikator ini pada bagian dasbor mobil dengan melihat ikon yang memiliki bentuk mirip corong dengan gambar tetesan. Jika sudah berwarna merah, maka sebaiknya segera lakukan penggantian oli.
4. Akselerasi lebih berat dan getaran mesin tinggi
Jika mesin mobil mulai terasa kurang bertenaga atau akselerasinya berat, maka bisa jadi oli mobil sudah tidak dalam kondisi baik. Kinerja oli mobil yang sudah tidak bagus dapat membuat mesin tidak terlumasi oli secara optimal, sehingga membuat mesin mobil yang sedang bekerja dapat mengalami gesekan yang lebih besar bahkan bisa menjadi sangat keras.
Jika hal ini terjadi, maka kamu akan merasa kurang nyaman dan tidak seperti biasanya ketika sedang mengemudi. Selain itu, getaran yang dihasilkan oleh mesin mobil juga akan meningkat dan seringkali mengganggu kemudi.
5. Terlihat asap berwarna gelap dari knalpot
Jika asap knalpot sudah berwarna gelap atau kehitaman, maka itu pertanda perlu segera melakukan ganti oli mobil. Semakin gelap warnanya, maka sebaiknya kamu semakin mewaspadainya.
Jika sudah mendapati salah satu atau beberapa tanda di atas, maka segera lakukan pengecekan terhadap oli mobil kamu dan lakukan penggantian segera. Dengan begitu mesin dapat kembali berjalan dengan normal dan asap juga tidak lagi berwarna kehitaman.
Selain oli mesin, kamu juga harus mengganti oli lainnya mulai dari oli gardan, oli transmisi, oli minyak rem, dan masih banyak lagi. Semuanya juga harus rutin diganti sesuai dengan waktunya.
Nah, jika biaya perawatan mobil ini belum sanggup kamu penuhi karena beberapa faktor seperti biaya pengeluaran yang besar dan cicilan yang mahal, maka kamu bisa memanfaatkan layanan GrabRental sambil menabung untuk membeli mobil tanpa kredit.
GrabRental adalah layanan sewa mobil dari Grab yang membantu kamu mengambil orderan tanpa harus memiliki mobil pribadi dan tanpa harus pusing memikirkan biaya perawatan mobil. Nah, bagi kamu yang tertarik untuk mendaftar GrabRental, kamu bisa melakukan pendaftaran melalui aplikasi resmi Grab yaitu Grab Driver.
Sumber:
https://www.suzuki.co.id/tips-trik/ganti-oli-mobil-berapa-km-ini-tandanya-perlu-diganti?pages=all